Dinas Kesehatan Mengingatkan

Sudah 1.471 Warga Riau Terjangkit DBD dalam Empat Bulan Terakhir

Riau Jumat, 09 Mei 2025 - 15:41 WIB  |    Reporter : FSY   Redaktur : FA Syam  
Sudah 1.471 Warga Riau Terjangkit DBD dalam Empat Bulan Terakhir

Dinas Kesehatan merilis sejumlah penderita akibat DBD di Riau dalam beberapa bulan terakhir, patut diwaspadai. (Dok Diskes Riau)

RSNEWS – Perubahan musim yang terjadi di Riau, ternyata membawa implikasi negatif. Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi Riau sejak Januari hingga akhir April 2025, tercatat sebanyak 1.471 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau, drg Sri Sadono Mulyanto mengatakan, kasus DBD tersebut tersebar di 12 kabupaten/kota di Riau.

"Jumlah kasus ini patut menjadi perhatian kita bersama dalam pencegahannya," ujar pria yang akrab disapa dokter Ibeng ini kepada media, Kamis (8/5/2025).

BPJS DALAM BERITA PC 1

Ibeng mengatakan, faktor lingkungan yang kurang bersih menjadi salah satu penyebab utama berkembangnya nyamuk Aedes aegypti sebagai pembawa virus dengue.

"Memang selama empat bulan terakhir hampir 1.500 warga Riau telah terjangkit DBD. Ini bukan hal yang bisa kita anggap sepele. Semua pihak harus berperan aktif dalam pencegahannya," sebutnya.

Sebagai bentuk tanggung jawab dan langkah cepat, pihak Diskes Riau telah mengintensifkan kembali peran kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di lingkungan masyarakat.

MBG dalam Berita 2

Para kader ini turun langsung ke rumah-rumah warga untuk memastikan tidak ada tempat berkembang biaknya nyamuk penyebab DBD.

"Kami sangat mengandalkan kader Jumantik sebagai garda terdepan dalam pencegahan. Mereka rutin memeriksa tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi, vas bunga, tempat minum hewan, hingga saluran air yang jarang dibersihkan," jelasnya.

Selain melakukan pemantauan, sebut Ibeng, kader Jumantik juga memberikan edukasi langsung kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan serta menerapkan Gerakan 3M Plus: Menguras, Menutup, dan Mengubur barang-barang yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, ditambah dengan langkah-langkah pencegahan lain seperti penggunaan obat nyamuk atau kelambu saat tidur.

"Jika kita semua menjaga kebersihan lingkungan dengan baik, maka nyamuk tidak akan memiliki tempat untuk berkembang biak. Jangan sampai kita menyesal karena terlambat bertindak," tutupnya. (FSY/SP)

Laporan : FSY
Redaktur : FA Syam





Berita Lainnya