Pendapat Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi (OBGYN).

Berapa Kali Ideal Pasangan Suami Istri Bercinta? Ini Jawaban Para Ahli

Konsultasi 18+ Kamis, 12 Juni 2025 - 15:23 WIB  |    Reporter : FSY   Redaktur : FA Syam  
Berapa Kali Ideal Pasangan Suami Istri Bercinta? Ini Jawaban Para Ahli

Keharmonian rumah tangga juga ditentukan dengan kualitas hubungan suami istri, salah satunya soal seks. (Internet)

RSNEWS - Berhubungan seks adalah bagian penting dalam hubungan pasangan suami istri. Namun muncul pertanyaan, berapa kali idealnya pasangan suami istri seharusnya bercinta? Apakah berhubungan seks setiap hari berbahaya?

Jawabannya adalah frekuensi idealnya sangat tergantung pada kondisi fisik, emosional, dan kesepakatan masing-masing pasangan. Namun, terlalu banyak seks bisa berdampak negatif, baik secara fisik maupun psikologis.

Tidak ada angka pasti yang menentukan berapa kali seks dianggap kebanyakan. Selama aktivitas dilakukan secara nyaman dan konsensual, frekuensi tinggi tidak otomatis berbahaya. Namun, jika mulai muncul rasa sakit, iritasi, atau ketidaknyamanan, itu bisa jadi sinyal tubuh untuk beristirahat.

BPJS DALAM BERITA PC 1

“Tidak ada jumlah seks yang 'terlalu banyak' selama tidak menimbulkan rasa sakit, stres, atau gangguan pada aktivitas harian,” ujar Dr Logan Levkoff, seksolog dan edukator kesehatan reproduksi, dikutip dari laman Health.

Jika Anda atau pasangan mulai mengalami hal-hal berikut, bisa jadi ini tanda frekuensinya perlu dikurangi sementara:

- Nyeri saat atau setelah berhubungan

MBG dalam Berita 2

- Iritasi, pembengkakan, atau kemerahan pada alat kelamin

- Kekeringan pada vagina atau lecet pada penis

- Kelelahan fisik berlebihan

- Ketegangan emosional atau tekanan dalam hubungan

“Tubuh punya cara memberi tahu kapan harus berhenti. Jika Anda mulai merasa tidak nyaman secara fisik atau emosional, jangan abaikan,” kata Dr Sherry Ross, dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi (OBGYN).

Risiko Kesehatan Akibat Seks Terlalu Sering

1. Iritasi dan Luka pada Organ Genital

Gesekan berulang tanpa pelumasan yang cukup dapat menyebabkan iritasi, kemerahan, bahkan luka kecil di area vagina atau penis.

2. Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Seks terlalu sering dapat meningkatkan risiko bakteri masuk ke uretra, yang bisa menyebabkan ISK, terutama pada perempuan.

“ISK pasca-seksual adalah hal umum, dan lebih sering terjadi jika seseorang berhubungan seks secara intens atau berulang kali dalam waktu singkat,” ucap Dr Jennifer Landa, dokter spesialis hormon dan kesehatan seksual.

3. Infeksi Jamur dan Bakteri Vagina

Ketidakseimbangan flora alami vagina akibat frekuensi seks yang tinggi bisa memicu infeksi jamur atau bakteri.

4. Risiko Penularan IMS

Hubungan seks yang terlalu sering tanpa perlindungan juga bisa meningkatkan risiko penularan infeksi menular seksual (IMS), seperti HPV, klamidia, dan herpes.

HPV (human papillomavirus) adalah IMS yang sangat umum dan dapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker, seperti kanker serviks, anus, dan penis. Penelitian menunjukkan bahwa jumlah pasangan seksual yang tinggi dapat meningkatkan kemungkinan tertular HPV.

“Mereka yang berhubungan seks lebih dari 10 pasangan sepanjang hidupnya memiliki risiko kanker yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang hanya memiliki satu atau tidak sama sekali." tulis studi Anglia Ruskin Universit.

Beristirahat sejenak dari aktivitas seksual bukan hal tabu. Justru, ini adalah bentuk penghargaan terhadap tubuh dan hubungan Anda. Jika Anda mengalami nyeri terus-menerus, gejala infeksi, keengganan emosional, dan konflik karena perbedaan libido.

Maka saatnya untuk berhenti sejenak dan membicarakannya dengan pasangan. Bahkan jika perlu, berkonsultasilah dengan tenaga medis atau konselor pernikahan. (FSY/VOI)

 

Laporan : FSY
Redaktur : FA Syam





Berita Lainnya