Berat Badan Turun Drastis
Efek Pengobatan Kanker yang Dialami Vidi Aldiano, Dokter Beri Saran

Lima tahun lebih menderita kanker dialami Vidi Aldiano, dokter juga memberikan saran yang bermanfaat bagi penderita kanker. (Internet)
RSNEWS - Penyanyi Vidi Aldiano kembali mengabarkan kondisi kesehatannya, khususnya terkait dampak dari pengobatan kanker yang sedang dijalaninya. Ia mengungkapkan selama tahun 2025, berat badannya turun drastis hingga 10 kilogram, yang membuatnya merasa tidak percaya diri.
"Di tahun 2025 ini, memang. Berat badan gue turun sampai 10kg. Jujur langsung insecure parah sih saat ngeliat badan di kaca," tulis Vidi, dikutip dari unggahan akun Instagramnya.
Menurut suami Sheila Dara, penurunan berat badan terjadi akibat efek samping dari terapi radiasi dan pengobatan kemoterapi terbaru yang dijalani. Dokternya pun telah memberi peringatan soal hal ini sejak awal.
“Salah satu challenge baru yang sudah diwanti-wanti dokter adalah penurunan energi dan nafsu makan,” katanya.
Untuk menjaga kondisi fisiknya tetap prima dan tidak mudah lelah, Vidi mencoba berbagai cara agar tetap kuat menjalani hari-harinya.
“Ini yang menjadi fokus utama gue, muter otak banget gimana ya biar badan ga jadi letoy dan lemas," imbuhnya.
Meski tengah berjuang melawan kanker, Vidi tetap menjaga semangat dengan prinsip hidup yang unik.
"Gapapa kanker, yang penting badan gue bagus," katanya
Pengobatan kanker kini telah berkembang sangat pesat, mulai dari kemoterapi, terapi radiasi, hingga imunoterapi. Namun, semua bentuk terapi tersebut membawa risiko efek samping yang dapat memengaruhi kualitas hidup pasien, seperti yang dialami oleh Vidi Aldiano.
Efek samping adalah gangguan kesehatan yang timbul karena pengobatan tidak hanya menyerang sel kanker, tetapi juga dapat merusak jaringan sehat di tubuh. Reaksinya bisa muncul selama terapi berlangsung (efek akut), atau bertahan lama setelah terapi selesai (efek jangka panjang).
Jika mengalami efek samping apa pun, pasien disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Pengelolaan yang tepat sangat penting agar pasien tetap dapat beraktivitas dengan baik selama masa pengobatan.
Menurut Dr. Tara Sanft, seorang onkolog medis dan direktur program, setiap pasien memang memiliki pengalaman yang berbeda, tetapi ada beberapa pola umum.
“Setiap orang berbeda, tetapi ada yang mengalami efek khusus terkait efek samping terapi, seperti kenaikan berat badan," ujar Dr. Tara, dikutip dari laman Yale Medicine.
Efek lain yang kerap muncul meliputi kelelahan, tantangan untuk kembali berolahraga, serta perubahan dalam hubungan intim dan fungsi seksual. Berikut sejumlah efek samping pengobatan kanker.
1. Nyeri
Rasa sakit bisa muncul akibat kanker itu sendiri atau sebagai dampak dari pengobatan. Penanganannya melibatkan obat, terapi fisik, akupunktur, atau teknik relaksasi.
2.Kelelahan
Kelelahan akibat kanker (CRF) merupakan keluhan umum. Kondisi ini tidak membaik meski sudah istirahat dan sangat memengaruhi aktivitas sehari-hari.
3. Anemia
Jumlah sel darah merah yang menurun akibat terapi dapat menyebabkan pusing, kelelahan ekstrem, dan jantung berdebar.
4. Perubahan pada Rambut, Kulit, dan Kuku
Rambut: Kemoterapi bisa menyebabkan kerontokan pada seluruh tubuh.
Kulit: Terapi dapat memicu kulit kering, sensitif, dan mudah iritasi.
Kuku: Warna kuku bisa berubah, menjadi rapuh, atau bahkan retak.
5. Masalah pada Mulut
Obat antikanker dan radiasi bisa menyebabkan mulut kering, sariawan, infeksi, dan gangguan pengecapan. Ini bisa menyulitkan pasien untuk makan atau minum.
6. Mual dan Muntah
Terapi tertentu, terutama yang melibatkan perut atau sistem pencernaan, bisa menyebabkan mual hebat hingga muntah. Ini berisiko menyebabkan dehidrasi, kehilangan nafsu makan, dan penurunan berat badan signifikan seperti yang dialami Vidi. (FSY/VOI)