Rasakan Sensasi Seksual, 10 Panduan Eksplorasi Ini Bisa Dicoba

RSNEWSROOM – Jaga hubungan kemesraan suami istri termasuk hal yang penting. Banyak orang berpikir bahwa orgasme hanya terjadi melalui rangsangan pada area genital. Namun nyatanya, tubuh menyimpan zona erotis lainnya yang tak kalah menggoda, salah satunya adalah jaringan saraf sensitif.

Dalam pandangan gaya hidup yang lebih terbuka dan eksploratif, memahami fenomena yang dikenal dengan istilah nipple orgasm ini bukan hanya tentang keingintahuan semata, melainkan sebuah undangan untuk mengenal tubuh dengan cara baru. 

Mari telusuri bagaimana rangsangan pada area puting bisa berujung pada puncak kenikmatan, serta beberapa panduan praktis untuk mengeksplorasi sensasi tersebut.

Orgasme puting atau dalam bahasa Inggris sering disebut nipple orgasm, adalah klimaks yang tercapai melalui stimulasi puting atau bagian dada lainnya. Beberapa pakar menjelaskan bahwa jutaan ujung saraf berkumpul di area puting dan areola, membuatnya sangat responsif terhadap sentuhan, tekanan, getaran, dan bahkan perubahan suhu.

Menariknya, riset pencitraan otak (MRI) menunjukkan bahwa stimulasi puting mengaktifkan bagian otak yang sama seperti stimulasi genital. Karena itu, rangsangan di “zona jarang diperhatikan” ini bisa memberikan sensasi yang tak kalah kuat dibandingkan stimulasi pada organ seksual utama. Bahkan ada laporan bahwa sekitar 1 hingga 5 persen orang dapat mencapai orgasme hanya dari stimulasi puting saja. meskipun angka ini kemungkinan masih lebih tinggi karena kurangnya pelaporan.

Menstimulasi puting bukan hanya tentang menemukan sumber kenikmatan baru, tetapi juga tentang memperluas pengalaman sensual secara keseluruhan. Rangsangan di area ini dapat memperdalam sensasi dan meningkatkan gairah di area lain seperti klitoris.

Selain itu, fokus pada puting memungkinkan seseorang menikmati momen tanpa tekanan untuk segera mencapai klimaks melalui penetrasi. Karena area ini sering kali kurang mendapat perhatian, mengeksplorasinya bisa membuka jalan menuju pengalaman yang lebih beragam dan intim.

Stimulasi ini juga mendorong koneksi tubuh yang lebih sadar, memberikan kesempatan untuk memahami bagaimana setiap sentuhan dapat menciptakan efek yang berbeda pada diri sendiri maupun pasangan.

Panduan Eksplorasi, 10 Tips Memulai

Eksplorasi kebutuhan seksual sangat bersifat pribadi, dan stimulasi puting pun demikian. Berikut sepuluh tips yang dikutip dari pakar dalam artikel The Skimm, Jumat, 7 November lalu, sebagai panduan santai untuk mulai mencoba:

1. Nikmati prosesnya. Alih-alih menargetkan orgasme sebagai tujuan akhir, biarkan eksplorasi mengalir tanpa tekanan performa. Ketegangan tubuh dapat menghambat aliran darah ke zona erotis.
2. Eksperimen dengan tekanan. Beberapa orang merespons sentuhan ringan seperti bulu atau sikat lembut; orang lain malah lebih suka tekanan yang lebih kuat.
3. Gunakan vibrator atau alat getar. Jika Anda punya vibrator, coba aplikasikan pada area puting untuk menjelajah variasi sensasi.
4. Jelajahi dengan mulut. Bila bersama pasangan, gunakan lidah, hisapan lembut, atau sentuhan di sekitar areola untuk memperkaya stimulasi.
5. Gunakan pelumas. Agar sentuhan lebih halus dan mengurangi gesekan yang tak nyaman, gunakan pelumas berbahan dasar air atau minyak sesuai kebutuhan.
6. Coba alat hisap atau suction. Mainan khusus yang memberikan hisapan lembut di area puting bisa menjadi tambahan sensasi unik.
7. Gunakan mainan khusus puting. Nipple clamps atau suction pumps dapat dicoba bagi yang ingin menambahkan tekanan, tetapi selalu awali dengan perlahan dan komunikasikan kenyamanan dengan pasangan.
8. Mainkan perubahan suhu. Transisi antara sensasi panas dan dingin, misalnya es batu kecil di dada, dapat memperkuat respons saraf.
9. Padukan stimulasi area lain. Menggabungkan rangsangan puting dengan stimulasi lain (manual, oral, atau penetrasi) dapat menciptakan efek sensasi yang lebih intens.
10. Teruslah mengeksplorasi. Sensitivitas puting dapat berubah tergantung suasana hati dan kondisi tubuh, jadi jangan ragu untuk bereksperimen kembali di waktu berbeda.

Eksplorasi seksual, harus selalu dilakukan atas dasar suka rela, aman, dan dengan komunikasi terbuka bersama pasangan. Semua orang memiliki tingkat kenyamanan yang berbeda; apa yang menyenangkan bagi satu orang belum tentu sama bagi yang lain. Selain itu, tidak semua stimulasi harus berujung pada orgasme tujuan utamanya bisa saja sekadar menikmati sensasi, memperkuat koneksi, atau memahami tubuh lebih baik.

Dengan gaya hidup yang semakin terbuka terhadap keberagaman ekspresi sensualitas, memahami berbagai cara tubuh merasakan kenikmatan adalah langkah menuju hubungan yang lebih sehat dan penuh kesadaran, baik dengan diri sendiri maupun dengan pasangan. (FSY/VOI)