Edukasi Seksual Pasutri
Obrolan Soal Seksual Ditempat Tidur dengan Pasangan? Coba Pakai Cara Ini
Sebagian besar pasangan sebenarnya belum mengerti mengenai makna dari kompatibilitas seksual. (Internet)
RSNEWSROOM – Ada istilah yang perlu dipahami pasangan suami istri. Kompatibilitas seksual dengan pasangan merupakan suatu hal yang penting. Namun, sebagian besar pasangan sebenarnya belum mengerti mengenai makna dari kompatibilitas seksual tersebut.
Dikutip dari Men’s Health, pada Sabtu, 18 Oktober 2025, seorang pendidik seks, Natassia Miller, mengatakan bahwa kompatibilitas seksual bukan hanya tentang menyukai hal sama di tempat tidur, tetapi juga mengenai perbedaan yang dirasakan.
“Kecocokan seksual bukan hanya tentang menyukai hal yang sama di tempat tidur,” kata Natassia.
“Itu tentang bagaimana Anda menangani apa yang berbeda. Bisakah Anda berbicara tentang seks? Ini tentang kemampuan untuk menavigasi perbedaan-perbedaan tanpa terputus,” tambahnya.
Kompatibilitas seksual memiliki komponen fisik dan emosional. Di sisi fisik, kompatibilitas mencakup hal seperti frekuensi seks, preferensi sentuhan, dan hal apa yang menarik menurut Anda.
Secara emosional, kompatibilitas tentang merasa cukup aman untuk mengekspresikan kebutuhan Anda, menetapkan batasan, dan mengeksplorasi bersama pasangan tanpa rasa malu.
Dengan adanya kompatibilitas yang baik pada setiap pasangan, maka mereka akan terhubung secara emosional dengan baik. Ini akan membuat hubungan menjadi lebih intim dan bertahan dalam jangka panjang.
“Ketika pasangan cocok secara seksual, itu memperkuat ikatan emosional mereka,” tutur terapis seks bersertifikat, Michelle Herzog.
Namun, jika kompatibilitas seksual pasangan tidak baik, maka dapat mencitpakan ketegangan seiring berjalannya waktu. Kehidupan seksual juga sulit untuk dinikmati.
“Tetapi ketika ketidakcocokan tidak ditangani, itu dapat menciptakan ketegangan nyata dari waktu ke waktu,” tambahnya.
Untuk mendapatkan kompatibilitas seksual dengan pasangan, maka Anda dan pasangan harus bisa berbicara tentang seks secara terbuka, tanpa adanya tekanan.
Bicarakan mengenai keinginan masing-masing hingga batasan-batasan pribadi. Fokuslah pada saling memuaskan dan menyenangkan, bukan sekadar rutinitas yang wajib dikerjakan.
“Ini (seks) bisa tentang kesenangan bersama, eksplorasi yang menyenangkan, atau bahkan hanya hubungan kulit ke kulit,” pungkasnya. (FSY/VOI)
