Keluarga Pasien Bunuh Diri Lapor

Ombudsman Riau Sidak RS Jiwa Tampan, Dapati Antrean Pasien Hingga Tiga Jam

Peristiwa Jumat, 09 Mei 2025 - 18:56 WIB  |    Reporter : FSY   Redaktur : FA Syam  
Ombudsman Riau Sidak RS Jiwa Tampan, Dapati Antrean Pasien Hingga Tiga Jam

Kepala Perwakilan Ombudsman Riau Bambang Pratama turun langsung ke RS Jiwa Tampan guna melihat pelayanan kepada masyarakat. Rombongan Ombudsman Riau diterima Direktur Utama RS Jiwa Tampan, dr Prima Wulandari. (Dok Ombudman Riau)

PEKANBARU (DPPR) - Ombudsman Perwakilan Riau mendapati lamanya antrean penanganan pasien di Rumah Sakit (RS) Jiwa Tampan, Pekanbaru, Riau. Hal itu ditemukan Ombudsman Riau saat melakukan kunjungan kerja dan sidak ke Rumah Sakit Jiwa Tampan, Rabu beberapa hari lalu. Hasilnya?  

Dalam kegiatan itu, Kepala Perwakilan Ombudsman Riau, Bambang Pratama, yang turun langsung bersama staf ke RS Jiwa Tampan disambut oleh Direktur Utama RS Jiwa Tampan, dr Prima Wulandari beserta jajaran.

Saat itu juga, pihak Ombudsman Riau mendapati antrean pasien yang cukup lama. Satu pasien bisa menunggu 2-3 jam untuk layanannya.

BPJS DALAM BERITA PC 1

"Ini kan sudah kelamaan. Seharusnya waktu tunggu satu pasien itu 60 menit," ujar Kepala Perwakilan Ombudsman Riau, Bambang Pratama kepada media, Jumat (8/5/2025).

Ia menyebut, antrean yang lama itu terjadi pada layanan rawat jalan. Setiap hari, jumlah pasien rawat jalan yang datang sekitar 30-40 pasien. Dengan jumlah dokter yang menangani sebanyak 6 orang.

Menurutnya, jumlah dokter yang masih sebanding dengan jumlah pasien, seharusnya waktu tunggu pasien bisa lebih cepat sekitar 60 menit. Tentu hal ini perlu didorong agar RS Jiwa Tampan terus dapat meningkatkan layanan.

MBG dalam Berita 2

"Dari waktu tunggu 2-3 jam, bisa ditekan menjadi 1,5 jam dan ditekan lagi menjadi 1 jam. Kita minta secara perlahan saja," pintanya.

Dirinya mengakui ada kekurangan dokter di RS Jiwa tersebut. Namun kekurangan itu untuk dokter umum. Sementara untuk jumlah perawat juga dinilai masih kurang. Sebab apabila malam hari, perbandingan perawat yang menjaga pasien yakni 2 berbanding 20 pasien.

Bambang juga menyinggung terkait pasien yang disebut bunuh diri pada Jumat dua pekan lalu (25/4/2025). Pasalnya, keluarga dari pasien Ahmad Nurhadi, melaporkan kasus ini ke pihak Ombudsman Riau.

Pihaknya juga menyebut, kunjungan ke RS Jiwa Tampan tersebut juga atas laporan dari keluarga pasien.

Dalam kunjungan tersebut, pihaknya menyoroti sarana dan prasarana yang ada di rumah sakit, khususnya ruang Unit Perawatan Intensif Psikiatri (UPIP). Ruangan ini biasanya untuk pasien yang baru tiba.

Ombudsman menilai bahwa ruangan belum ideal dan petugas (dokter dan perawat) juga belum ideal. Untuk itu, Ombudsman dalam waktu dekat akan menurunkan tim untuk melakukan pemeriksaan terkait meninggalnya pasien di ruangan UPIP tersebut.

Di sisi lain, dirinya juga meminta agar RS Jiwa Tampan fokus pada pelayanan kejiwaan. Sebab saat ini ia melihat rumah sakit tersebut mulai menangani pelayanan umum yang nantinya dikhawatirkan pelayanan kejiwaan mulai terkikis.

Di rumah sakit ini, katanya, pelayanan non kejiwaan ada 10. Salah satunya yakni gigi. Ia pun menyoroti banyaknya dokter gigi di rumah sakit ini.

Saat ini ada 11 dokter gigi yang bertugas di rumah sakit. Sedangkan pasien yang berobat 3 sampai 5 dalam sehari.

"Ini kan (jumlah dokter gigi) sudah kebanyakan. 11 dokter gigi melayani 3 sampai 5 pasien per hari. Kondisi ini juga terjadi di (RS) Arifin Achmad dan Petala Bumi," katanya.

Ia berharap, rumah sakit ini fokus kepada layanan kejiwaan, rawat inap dan rawat jalannya. Apalagi pasien dari Sumut juga ada dirawat di sini.

Selain itu, pihaknya juga menemukan overkapasitas pasien yang rawat inap. Sesuai dengan kamar yang tersedia, pasien yang rawat inap maksimal 284 pasien.

Namun nyatanya, saat ini jumlah pasien yang rawat inap sebanyak 324 pasien. Akibatnya, ada kamar yang diisi 4 bahkan 8 pasien.

"Seharusnya satu kamar itu diisi 2 pasien. Ini kan sudah overkapasitas," ujarnya.

Pihaknya mengaku akan terus memberikan masukan bahkan pendampingan ke pihak RS Jiwa Tampan agar pelayanan ke pasien meningkat. Terutama terkait tata kelola pelayanan. (FSY/SP)

Laporan : FSY
Redaktur : FA Syam





Berita Lainnya