Akibat Peristiwa Kecelakaan

Usai Koma 20 Tahun Pangeran Al-Waleed Meninggal Dunia, Mengapa Bisa Koma Selama Itu?

Peristiwa Selasa, 22 Juli 2025 - 09:22 WIB  |    Reporter : FSY   Redaktur : FA Syam  
Usai Koma 20 Tahun Pangeran Al-Waleed Meninggal Dunia, Mengapa Bisa Koma Selama Itu?

Pengeran Al Waleed yang terbaring di rumah sakit akibat kecelakaan, kejadian ini sudah belangsung selama 20 tahun. (Internet)

RSNEWS - Pangeran Arab Al Waleed bin Khaled bin Talal Al Saud, yang lebih dikenal sebagai "Pangeran Tidur", meninggal dunia di usia 36 tahun. Pangeran dari Arab Saudi ini telah melewati 20 tahun dalam kondisi koma.

Pangeran Al-Waleed mengalami koma setelah kecelakaan mobil pada tahun 2005. Saat itu, pangeran yang dipanggil Dede oleh keluarganya dan masih berusia 15 tahun. Selain itu, Pangeran juga tengah menempuh pendidikan di sebuah perguruan tinggi militer di London.

Lantas mengapa kasus seperti Al-Waleed bisa koma sampai bertahun-tahun? Dilansir dari laman Brain Foundation, koma adalah kondisi tidak sadarkan diri di mana seseorang tidak bereaksi terhadap lingkungan sekitarnya. Orang yang koma tidak sadar dan aktivitas otaknya sangat minim.

BPJS DALAM BERITA PC 1

Mereka tidak bisa dibangunkan dengan rangsangan fisik atau suara. Meskipun hidup, mereka tidak bisa dibangunkan dan tidak menunjukkan tanda-tanda kesadaran.

Mata orang yang koma akan tertutup dan tampak tidak responsif terhadap lingkungannya. Mereka biasanya tidak bereaksi terhadap suara atau rasa sakit, serta tidak bisa berkomunikasi atau bergerak secara sengaja.

Selain itu, orang yang koma tidak merespons rangsangan nyeri, cahaya, atau suara secara normal, tidak memiliki siklus tidur-bangun yang normal, dan tidak memulai tindakan sukarela. Mereka tidak bisa merasakan, berbicara, mendengar, atau bergerak secara sadar.

MBG dalam Berita 2

Orang yang koma juga memiliki refleks dasar seperti batuk dan menelan yang sangat berkurang. Mereka mungkin bisa bernapas sendiri, meskipun beberapa orang membutuhkan alat bantu napas.

Seiring waktu, seseorang mungkin mulai pulih kesadarannya secara bertahap dan menjadi lebih sadar. Beberapa orang akan bangun setelah beberapa minggu, sementara yang lain mungkin masuk ke kondisi vegetatif atau sadar minimal.

Pasien dapat menunjukkan berbagai tingkat ketidaksadaran dan ketidakresponsifan, tergantung pada area otak mana yang rusak dan seberapa banyak atau sedikit bagian otak yang berfungsi.

Koma bisa terjadi karena beberapa alasan, seperti:

- Keracunan: Misalnya penyalahgunaan narkoba, overdosis, atau penggunaan obat yang salah.

- Kelainan metabolik: Gangguan pada proses kimia tubuh.

- Penyakit sistem saraf pusat: Penyakit yang memengaruhi otak dan sumsum tulang belakang.

- Cedera neurologis akut: Contohnya stroke, hernia otak, kekurangan oksigen (hipoksia), atau suhu tubuh rendah (hipotermia).

- Cedera traumatis: Yang disebabkan oleh jatuh atau kecelakaan kendaraan, dan lain-lain.

Dalam beberapa kasus, koma mungkin sengaja diinduksi menggunakan obat-obatan untuk melindungi fungsi otak yang lebih tinggi setelah cedera otak, atau untuk menyelamatkan pasien dari rasa sakit yang ekstrem selama penyembuhan cedera atau penyakit. Semua faktor ini akan memengaruhi jalur pengobatan dan pemulihan.

Koma bisa berlangsung dari beberapa hari hingga berminggu-minggu, sementara beberapa kasus parah bisa berlangsung bertahun-tahun. Pemulihan sangat bergantung pada penyebab awal koma dan tingkat keparahan kerusakan otak.

Peluang seseorang pulih dari koma sangat bergantung pada tingkat keparahan dan penyebab cedera otaknya, usia mereka, dan berapa lama mereka telah koma. Tidak mungkin memprediksi secara akurat apakah orang tersebut pada akhirnya akan pulih, berapa lama koma akan berlangsung, dan apakah mereka akan memiliki masalah jangka panjang. (FSY/VOI)

 

Laporan : FSY
Redaktur : FA Syam





Berita Lainnya