Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan

Udara Pekanbaru Tidak Sehat Lagi, Diskes Imbau Warga Waspada Akibat Kabut Asap

Pekanbaru Rabu, 23 Juli 2025 - 12:25 WIB  |    Reporter : FSY   Redaktur : FA Syam  
Udara Pekanbaru Tidak Sehat Lagi, Diskes Imbau Warga Waspada Akibat Kabut Asap

Kabut asap akiat kebakaran hutan dan lahan kembali terjadi di Riau, kualitas udara Pekanbaru sudah dinyatakan tidak sehat. (Dok Diskominfotik Pekanbaru)

RSNEWS - Kualitas udara di Kota Pekanbaru pada Rabu pagi (23/7/2025) tercatat dalam kategori tidak sehat. Konsentrasi partikulat halus (PM2.5) mencapai 65,2 mikrogram per meter kubik, melampaui ambang batas aman untuk kesehatan.

Sekretaris Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, dr. Fira Septiyanti, mengingatkan bahwa kondisi ini dapat berdampak buruk terhadap kesehatan, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan penderita penyakit pernapasan.

“Kualitas udara yang tidak sehat berisiko menimbulkan gangguan pada saluran pernapasan, khususnya bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit seperti asma atau Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK),” ujar dr. Fira kepada media.

BPJS DALAM BERITA PC 1

Kesehatan kata Fira mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan, menggunakan masker, serta menjaga kebersihan lingkungan. 

Selain itu, warga diminta memperbanyak konsumsi air putih dan makanan bergizi untuk menjaga daya tahan tubuh.

Langkah pencegahan, kata Fira penting mengingat paparan jangka pendek maupun jangka panjang terhadap polusi udara dapat membuat kondisi kesehatan masyarakat menurun.

MBG dalam Berita 2

"Perbanyak minum air putih dan kurangi aktifitas di luar rumah," tutupnya.

Walikota Tetapkan Status Siaga

Asap dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai terasa di Kota Pekanbaru sejak Selasa (22/7/2025) pagi. Bau menyengat dan penurunan kualitas udara membuat warga mulai mengeluh.

Menyikapi kondisi ini, Walikota Pekanbaru Agung Nugroho langsung menetapkan status siaga asap di wilayahnya. Agung menegaskan larangan keras untuk segala bentuk pembakaran, termasuk membakar sampah dan membuka lahan dengan api.

 “Mulai saat ini, membakar dilarang. Karena itu bisa memicu bencana asap yang lebih buruk,” tegas Agung, Rabu (24/7/2025).

Selain pelarangan, Pemko Pekanbaru juga mulai menyiapkan berbagai langkah antisipasi. Di antaranya dengan menyiagakan puskesmas, membagikan masker, serta melakukan edukasi dan sosialisasi bahaya kabut asap ke masyarakat. 

"Kami ingin memastikan masyarakat tetap aman dan nyaman," ujar Agung.

Ia juga mengimbau warga untuk menjaga lingkungan dengan menanam pohon dan mengurangi aktivitas luar ruang jika kualitas udara memburuk. 

"Ada tiga hal penting, jangan membakar, perbanyak menanam pohon, dan batasi aktivitas di luar jika udara tidak sehat,” tambahnya.

Ia juga menginstruksikan kelurahan dan kecamatan untuk siaga dan aktif menyampaikan informasi dini terkait potensi karhutla. Bahkan, ia menyebut sudah ada warga yang tersandung kasus hukum akibat membakar lahan. 

“Ini pidana, jangan sampai terulang,” tegasnya.

Sementara itu, Dandim 0301 Pekanbaru Letkol Inf Ikhsanudin menyatakan, siap membantu Pemko dalam upaya pencegahan karhutla. Ia mengatakan pasukan gabungan telah disiagakan untuk menghadapi potensi kebakaran lebih besar.

Sebagai bentuk kesiapsiagaan, pada Selasa malam, Pemko Pekanbaru menggelar apel kesiapan pengendalian bencana karhutla di Jalan Sultan Syarif Qasim. 

Apel diikuti personel dari TNI, Polri, Tagana, dan berbagai stakeholder lainnya. Walikota Agung melakukan inspeksi langsung guna memastikan kesiapan semua unsur. (FSY/SP)

Laporan : FSY
Redaktur : FA Syam





Berita Lainnya