Bengkalis
Usai Ditindak, BPOM Dumai Periksa Pengusaha Bengkalis Terkait Obat Ilegal

BPOM Dumai menggelar operasi dugaan peredaran obat ilegal. Seluruh proses teknis dan pengumpulan barang bukti sepenuhnya ditangani oleh BPOM (Dok BPOM Dumai)
RSNEWS - Seorang pengusaha ternama di Kota Bengkalis, berinisial P, tengah menjalani pemeriksaan intensif oleh Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kota Dumai.
Penindakan ini dilakukan pada Rabu lalu, menyusul dugaan kuat bahwa yang bersangkutan mengedarkan sediaan farmasi tanpa izin edar resmi, yang melanggar ketentuan perundang-undangan dan berpotensi membahayakan kesehatan masyarakat.
Operasi tersebut dilakukan di sebuah gudang milik P pada siang hari, dan kini kasus tersebut telah memasuki tahap penyidikan.
Kepala BPOM Dumai, Emi Amalia, membenarkan adanya kegiatan tersebut. Ia menyatakan bahwa tindakan ini merupakan hasil pengawasan berkelanjutan serta respons atas pelanggaran serius di bidang distribusi obat dan makanan.
"Kami telah melakukan penindakan terhadap sarana yang diduga menjual sediaan farmasi tanpa izin edar dari BPOM. Ini termasuk tindak pidana di bidang obat dan makanan. Proses penyidikan sedang berjalan," ujar Emi, Jumat (1/8/2025).
Emi juga menambahkan bahwa sebelumnya pihak BPOM telah melakukan pembinaan kepada pelaku usaha, namun pelanggaran tetap berulang, sehingga tindakan tegas perlu diambil demi melindungi masyarakat.
"Kami ingin memastikan bahwa hanya produk yang aman, bermutu, dan memiliki izin edar resmi yang beredar di masyarakat, khususnya di wilayah Bengkalis. Ini adalah bagian dari upaya perlindungan konsumen," tegasnya.
Sementara itu, Kapolres Bengkalis, AKBP Budi Setiawan, membenarkan bahwa pihaknya turut dilibatkan dalam kegiatan tersebut untuk mendukung aspek pengamanan.
"Benar, kami membantu BPOM Dumai dalam operasi terkait dugaan peredaran obat ilegal. Namun, seluruh proses teknis dan pengumpulan barang bukti sepenuhnya ditangani oleh BPOM," ujarnya.
Meski identitas lengkap pelaku serta total barang bukti belum diungkap secara resmi, sumber internal menyebut bahwa pengusaha P dikenal sebagai pemilik salah satu toko obat terbesar di Kota Bengkalis dan telah lama menjadi sorotan dalam distribusi produk farmasi impor. (FSY/SP)