Cukup 5 atau 20 Menit?

Para Ahli Jelaskan Pentingnya Durasi Foreplay

Konsultasi 18+ Minggu, 18 Mei 2025 - 08:40 WIB  |    Reporter : FSY   Redaktur : FA Syam  
Para Ahli Jelaskan Pentingnya Durasi Foreplay

Berbagai info disampaikan para ahli dalam menjaga keharmonisan pasangan suami istri, termasuk forelay. (Internet)

RSNEWS - Foreplay sering kali dianggap sebagai pemanasan sebelum berhubungan intim. Tapi pertanyaannya, sebenarnya berapa lama sih durasi foreplay yang ideal? Apakah ada standar waktu tertentu, atau sepenuhnya bergantung pada pasangan itu sendiri?

Seorang terapis seks punya jawabannya. Ternyata, fokusnya bukan soal angka menit, melainkan soal koneksi dan kepuasan bersama.

Foreplay adalah rangkaian sentuhan, ciuman, belaian, rayuan, hingga komunikasi intim yang dilakukan sebelum penetrasi. Tujuannya adalah meningkatkan gairah, mempererat koneksi emosional, dan mempersiapkan tubuh serta pikiran untuk berhubungan seks.

BPJS DALAM BERITA PC 1

“Foreplay bermanfaat untuk memanaskan tubuh dan pikiran demi terciptanya chemistry seksual,” ujar Erin Rayburn, LMFT, LPC-MHSP, NCC, seorang terapis pernikahan dan keluarga bersertifikat di AS, dikutip dari laman Healthy.

“Ini juga meningkatkan intensitas dan kenikmatan dalam berhubungan intim," tambahnya.

Jadi berapa lama sebaiknya melakukan foreplay? Jawabannya adalah tidak ada angka pasti. “Setiap orang memiliki kebutuhan dan preferensi seksual yang berbeda,” kata Rayburn.

MBG dalam Berita 2

Ia menegaskan foreplay tidak bisa dipatok berdasarkan waktu tertentu.

“Perempuan dan laki-laki memiliki tingkat gairah serta kebutuhan klimaks yang berbeda. Jadi foreplay sebaiknya disesuaikan dengan respons dan kenyamanan masing-masing," ucap Rayburn.

Hal ini diperkuat oleh sebuah studi dari Kanada pada tahun 2004 yang dimuat dalam Journal of Sex Research. Penelitian tersebut melibatkan 152 pasangan heteroseksual dan menemukan bahwa perempuan cenderung menginginkan foreplay yang lebih lama, sementara laki-laki sering kali meremehkan durasi yang diharapkan oleh pasangannya.

Dengan kata lain, waktu foreplay sangat subjektif. Bisa saja satu pasangan merasa cukup dalam lima menit, sementara pasangan lain membutuhkan 20 menit atau lebih.

“Yang terpenting bukan seberapa lama, tapi seberapa berkualitas interaksinya. Fokuslah pada koneksi dan kepuasan, bukan pada durasi," imbuh Rayburn.

Seks yang memuaskan tidak selalu bergantung pada teknik, melainkan pada koneksi yang autentik antara dua orang. Beberapa penelitian menyebut bahwa adanya perilaku proseptif, seperti saling menggoda, bercumbu, atau menunjukkan keinginan secara eksplisit dapat meningkatkan gairah secara signifikan.

Menurut American Psychological Association, proseptivitas adalah tindakan yang secara aktif menunjukkan keinginan seksual kepada pasangan. Dalam satu ulasan ilmiah yang diterbitkan di Human Reproductive Biology, ditemukan pasangan yang menunjukkan interaksi semacam ini hanya memerlukan waktu sekitar satu menit foreplay sebelum bercinta dan tetap bisa mencapai orgasme. Di sisi lain, beberapa pasangan tetap membutuhkan waktu lebih lama hingga 20 menit atau bahkan lebih.

Foreplay bukan soal durasi. Foreplay adalah bagian dari komunikasi dan keintiman yang seharusnya disesuaikan dengan keinginan kedua belah pihak. Yang terpenting adalah saling terbuka, memahami, dan menikmati momen kebersamaan tanpa tekanan waktu.

“Jangan terlalu terpaku pada apa yang dilakukan orang lain. Cari tahu apa yang paling cocok untuk Anda dan pasangan. Karena pada akhirnya, seks terbaik adalah yang dibangun atas dasar koneksi dan kenyamanan bersama.” imbuh Rayburn. (FSY/VOI)

Laporan : FSY
Redaktur : FA Syam





Berita Lainnya