Edukasi Kesehatan Pria

Bukan Hanya Wanita, Jam Biologis Reproduksi Pria Juga Harus Dikenali

Konsultasi 18+ Rabu, 10 September 2025 - 22:42 WIB  |    Reporter : FSY   Redaktur : FA Syam  
Bukan Hanya Wanita, Jam Biologis Reproduksi Pria Juga Harus Dikenali

Kita bisa “mengatur waktu” biologis sendiri, dan pola hidup sehat. (Internet)

RSNEWS - Anda sering mendengar tentang “jam biologis” pada wanita yaitu batas waktu kesuburan yang terus berdetak. Namun, mitos bahwa hanya wanita yang memiliki batas waktu reproduksi ternyata tidak sepenuhnya benar. Kenyataannya, pria juga mengalami penurunan kesuburan atau jam biologis reproduksi pria seiring bertambahnya usia.

Faktor pria turut menjadi penyebab 50 persen kasus infertilitas, menurut Dr. Dan Nayot, seorang spesialis fertilitas, melansir New York Post, Selasa, 9 September.

Seiring bertambahnya usia, kualitas sperma, mulai dari mobilitas (kemampuan bergerak), morfologi (bentuk), hingga integritas DNA semuanya bisa menurun. Penurunan ini bukan cuma bikin sulit hamil, tapi juga bisa meningkatkan risiko keguguran, kondisi genetik, dan gangguan perkembangan neurologis seperti autisme pada anak. Selain itu, fungsi seksual seperti libido, kemampuan ereksi, atau orgasme juga bisa terpengaruh usia. 

BPJS DALAM BERITA PC 1

Masalah produksi sperma seringkali tidak terdeteksi. Banyak pria baru mengetahui adanya  masalah dalam sperma mereka saat mencoba memiliki anak. “Usia ayah lanjut” biasanya merujuk pada usia pria 40 tahun ke atas saat konsepsi.

Gaya Hidup untuk Tingkatkan Kualitas Kesehatan

Menurut Dr Nayot, sperma terbentuk dalam siklus 2–3 bulan dan sangat terpengaruh oleh gaya hidup. Yuk, mulai ubah gaya hidup Anda dari sekarang:

  1. Berhenti merokok
  2. Hindari konsumsi Alkohol berlebihan
  3. Upayakan berat badan ideal
  4. Rutin cek kesuburan di rumah
  5. Perkuat kesehatan secara menyeluruh
MBG dalam Berita 2

Selain itu, penurunan kadar testosteron yang terjadi sejak usia muda sebagian disebabkan gaya hidup dan faktor lingkungan. Juga dapat turut menurunkan kesuburan dan kesehatan reproduksi secara keseluruhan.

Bayangkan Anda sedang memulai babak baru bersama pasangan, kini waktunya merawat rencana masa depan dengan lebih sadar. Mulai dari menjaga tubuh dan gaya hidup, memantau kesuburan secara personal, hingga berdiskusi secara matang soal kapan ingin memulai keluarga. Dengan begitu, Anda bisa “mengatur waktu” biologis Anda sendiri, dan bukan hanya mengikuti jam yang terus berdetak. (FSY/VOI)

 

Laporan : FSY
Redaktur : FA Syam





Berita Lainnya