Edukasi, Kesehatan, Seksual

Payudara Sering Diremas Jadi Kendur, Apa Iya? Ini Penjelasan Dokter

Konsultasi 18+ Selasa, 09 September 2025 - 10:40 WIB  |    Reporter : FSY   Redaktur : FA Syam  
Payudara Sering Diremas Jadi Kendur, Apa Iya? Ini Penjelasan Dokter

Bentuk maupun ukuran payudara tidak ditentukan oleh sentuhan atau remasan, melainkan oleh faktor genetik, ras, hormonal, kondisi kesehatan fisik, serta nutrisi. (Internet)

RSNEWS - Banyak mitos yang beredar di masyarakat mengenai kesehatan payudara. Salah satunya anggapan payudara bisa berubah bentuk atau menjadi turun karena sering disentuh, diremas, hingga dihisap. Benarkah hal tersebut?

Menurut dr. Haekal Anshari, M. Biomed, seorang seksolog sekaligus dokter anti-aging, hal ini tidak benar. Ia menegaskan bentuk maupun ukuran payudara tidak ditentukan oleh sentuhan atau remasan, melainkan oleh faktor genetik, ras, hormonal, kondisi kesehatan fisik, serta nutrisi.

"Itu tidak benar ya, itu hanya mitos. Ukuran payudara dipengaruhi oleh ras, genetik, hormonal, kondisi kesehatan fisik, dan nutrisi. Pada saat payudara dipegang atau diremas, memang terasa lebih padat akibat adanya rangsangan, puting menjadi tegang, tapi itu hanya sementara dan tidak permanen," jelas dr. Haekal, dikutip media.

BPJS DALAM BERITA PC 1

Setelah rangsangan selesai, payudara akan kembali ke bentuk semula. Maka dari itu, tidak benar jika payudara bisa menjadi besar, turun, atau kendur hanya karena sering diremas atau dihisap.

dr. Haekal menyarankan agar perempuan tidak terlalu memusingkan ukuran atau bentuk payudara. Hal yang lebih penting adalah menjaga kesehatan payudara dengan pola hidup sehat, memilih bra yang sesuai, dan tidak terlalu ketat agar tetap nyaman.

Selain itu, semua perempuan dianjurkan melakukan pemeriksaan SADARI (pemeriksaan payudara sendiri) secara rutin. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi adanya kelainan sejak dini, termasuk kemungkinan tumor pada payudara.

MBG dalam Berita 2

"Periksa apakah ada benjolan pada payudara atau ketiak. Lalu, perhatikan juga jika keluar cairan dari payudara. Kalau sedang menyusui, itu normal. Namun jika tidak menyusui dan ada cairan berwarna kehijauan, kemerahan, atau tidak biasa, sebaiknya segera konsultasi ke dokter," papar dr. Haekal.

Selain itu, rasa nyeri pada payudara menjelang haid masih dianggap wajar karena biasanya akan hilang dengan sendirinya. Namun, bila muncul nyeri berkepanjangan atau perubahan pada kulit payudara seperti kemerahan, kerutan, gatal, atau perubahan tekstur, sebaiknya segera diperiksakan ke tenaga medis.

"Perempuan harus lebih sadar dan waspada terhadap kesehatan payudaranya. Lakukan pemeriksaan SADARI secara rutin agar bila ada kelainan bisa segera terdeteksi." tutup dr. Haekal. (FSY/VOI)

Laporan : FSY
Redaktur : FA Syam





Berita Lainnya