- Home
- Konsultasi 18+
- Ternyata Ada Efek Samping Berhubungan Seks Tiap Hari, Ini Penjelasan Dokter
Edukasi Seksual
Ternyata Ada Efek Samping Berhubungan Seks Tiap Hari, Ini Penjelasan Dokter
Efek samping kelebihan berhubungan seksual dapat terjadi baik pada pria dan perempuan (Internet)
RSNEWS - Berhubungan seksual merupakan aktivitas yang baik bagi pasangans suami istri untuk menjaga keintiman dan keharmonisan pernikahan. Dalam melakukan hubungan seksual sebenarnya tidak ada batasan pastinya.
Namun, dalam melakukannya juga harus sangat diperhatikan frekuensi dan durasi karena ternyata bisa menimbulkan efek samping jika dilakukan secara berlebihan. Terutama jika dilakukan setiap hari dengan beberapa sesi.
“Tidak ada batasan untuk jumlah seks yang dapat dilakukan oleh siapa pun, tetapi ada masalah fisik yang mungkin membuat Anda merasa tidak nyaman beberapa hari kemudian,” kata dokter kandungan Diana Bitner, dikutip dari Business Insider, Selasa, (5/8/2025).
Efek samping kelebihan berhubungan seksual dapat terjadi baik pada pria dan perempuan. Pada perempuan, efek samping biasanya akan mengalami kekeringan pada vagina, karena terlalu banyak mengalami penetrasi.
Tak hanya itu, aktivitas seksual yang dilakukan setiap hari dengan durasi panjang juga dapat mengakibatkan infeksi pada kandung kemih dan vagina. Cairan tubuh dapat membuat tingkat pH alami vagina tidak stabil, hingga lebih rentan terhadap infeksi.
“Air mani memiliki pH tujuh, yang dapat mendukung bakteri tidak sehat di dalam vagina,” tuturnya.
“Itu dikombinasikan dengan terlalu banyak gesekan dari seks dapat meningkatkan kemungkinan bakteri dari vagina dan anus masuk ke kandung kemih, menyebabkan infeksi saluran kemih,” tambahnya.
Pada pria, jika ejakulasi terus-menerus karena hubungan seks yang dilakukan terlalu sering dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang ekstrem pada penis. Beberapa pria juga mungkin akan mengalami nyeri punggung bawah akibat posisi saat berhubungan intim.
“Ketika orang ejakulasi delapan hingga 10 kali selama akhir pekan dari Jumat hingga Minggu, itu akan menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan yang ekstrem,” tutur asisten profesor klinis urologi di Sekolah Kedokteran Icahn di Rumah Sakit Mount Sinai di New York. (FSY/VOI)









