- Home
- Konsultasi 18+
- Bahaya Jamu, dr Boyke Peringatkan Ancaman Serius Ginjal dan Performa Seksual
Pengaruh Jamu dan Obat-obatan
Bahaya Jamu, dr Boyke Peringatkan Ancaman Serius Ginjal dan Performa Seksual

Seksiolog dr Boyke Dian Nugraha (Internet)
RSNEWS - Masalah seksual, terutama ketahanan saat berhubungan intim, masih menjadi keluhan umum yang dialami oleh banyak pria. Demi meningkatkan performa di ranjang, tak sedikit dari mereka yang memilih jalan instan, salah satunya dengan mengonsumsi jamu kuat. Namun, langkah ini ternyata menyimpan risiko kesehatan yang serius.
Seksolog ternama, dr. Boyke Dian Nugraha, mengingatkan penggunaan jamu kuat secara sembarangan bisa berdampak negatif terhadap tubuh, terutama jika produk yang dikonsumsi tidak memiliki izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Dalam salah satu sesi edukasi seks yang disampaikan melalui media sosial dr. Boyke mengutarakan keprihatinannya.
“Bahaya enggak kalau tiap mau hubungan suami selalu minum jamu? Duh ilah gini hari masih juga untuk kuat minum jamu,” ujarnya.
Ia menjelaskan konsumsi jamu yang tidak terstandarisasi bisa menyebabkan kerusakan organ vital seperti ginjal. Menurutnya, dampaknya bukan hanya pada kesehatan, tetapi juga dapat merusak hubungan pasangan karena hilangnya kemampuan seksual akibat kerusakan organ.
“Kalau minum jamu lama-lama ginjalnya rusak loh. Kalau sudah sampai merusak ginjal kamu nyesel, sudah suaminya nyesel harus cuci darah. Kamu juga nyesel karena dia tidak bisa lagi memberikan kepuasan pada kamu,” jelasnya.
Oleh karena itu, dr. Boyke menyarankan agar masyarakat lebih berhati-hati dalam memilih produk jamu kuat. Ia menyarankan agar jika ingin mengonsumsi jamu, lebih baik membuat sendiri di rumah dengan bahan dan dosis yang diketahui keamanannya.
“Jadi kalau pun toh mau minum jamu, ya jamu yang tentu kamu buat sendiri di rumah dengan dosis yang dipercaya. Tapi jamu-jamu yang biasanya beredar di pasaran juga sering sekali tidak ada BPOM-nya, justru ditambahkan dengan obat-obat yang mengandung zat kimia berbahaya,” tambahnya.
Dr. Boyke juga mengingatkan bahwa beberapa jamu kuat memang memberikan efek ereksi yang instan, namun risikonya bisa sangat besar.
“Yang diserang apa? Mungkin dia bagus ereksinya, penisnya keras, tapi penis keras ginjalnya rusak. Mau seperti itu? Enggak mau kan? Ya enggak usah pakai jamu,” katanya.
Sebagai solusi yang lebih sehat, dr. Boyke menekankan pentingnya gaya hidup sehat sebagai kunci untuk memperbaiki performa seksual secara alami.
Mulai dari pola makan yang baik, cukup tidur, olahraga rutin, hingga mengelola rasa stres adalah langkah-langkah yang lebih aman dan berkelanjutan.
“Untuk kuat kamu jalanin pola hidup sehat saja, yakni pola makan, pola tidur. Makan hindarkan dari yang gorengan, garam, kemudian tidurnya cukup, olahraga 30 menit per hari, kemudian manajemen stres,”jelasnya.
Dengan edukasi ini, dr. Boyke berharap masyarakat dapat lebih bijak dalam menjaga kesehatan seksual mereka tanpa mengorbankan organ tubuh yang lain, terutama ginjal. (FSY/VOI)