Keharmonisan Rumah Tangga

Penyebab Retaknya Keintiman Pasangan, Ponsel Salah Satunya

Konsultasi 18+ Kamis, 17 Juli 2025 - 08:34 WIB  |    Reporter : FSY   Redaktur : FA Syam  
Penyebab Retaknya Keintiman Pasangan, Ponsel Salah Satunya

Banyak hal yang menjadi penyebab keintiman pasangan berkurang, patut dicermati faktor-faktor penyebab untuk dihindari. (Internet)

RSNEWS - Keintiman bukan hanya soal seks. Keintiman adalah jantung dari sebuah hubungan yang sehat, hangat, dan tumbuh bersama. Namun dalam kehidupan modern yang serba cepat ini, banyak pasangan tanpa sadar membiarkan hal-hal kecil menggerogoti kedekatan mereka.

Menurut Chamin Ajjan, seorang ahli di bidang hubungan dan terapis seks dengan pengalaman lebih dari dua dekade, ada empat hal utama yang kerap atau yang menjadi biang merusak keintiman dan sering kali tanpa disadari.

"Keintiman adalah detak jantung dari suatu hubungan. Ketika keintiman rusak, dampaknya terasa ke mana-mana, dari karier, pertemanan, hingga kesehatan fisik," ujar Ajjan, seperti dilansir dari laman CNBC.

BPJS DALAM BERITA PC 1

Berikut 4 hal yang diam-diam bisa merusak keintiman Anda dengan pasangan, serta cara menghadapinya.

1. Ponsel

Teknologi memang menghubungkan kita dengan dunia luar, tetapi ironisnya, sering memisahkan kita dari orang terdekat.

MBG dalam Berita 2

"Sulit terhubung dengan pasangan, saat pikiran Anda sedang senang dengan ponsel," kata Ajjan.

Solusinya adalah mendiskusikan dengan pasangan tentang batasan penggunaan ponsel. Misalnya, menjadikan kamar tidur sebagai zona bebas layar, atau mematikan notifikasi saat makan bersama. Bukan soal melarang, tapi hadir sepenuh dengan pasangan.

2. Bayangan Mantan

Masih sering membandingkan pasangan sekarang dengan mantan? Atau belum tuntas memproses akhir dari hubungan sebelumnya? Ini bisa jadi penghalang besar dalam membangun koneksi yang baru.

"Penutupan bukan berarti melupakan mantan, tapi merebut kembali energi emosional yang masih tertinggal," jelas Ajjan.

Solusinya adalah meluangkan waktu untuk memproses perasaan. Tulis jurnal, bicaralah, atau bahkan tulis surat untuk mantan yang tidak akan dikirim. Jika masih menyimpan kenangan fisik (foto atau pesan lama), pertimbangkan untuk menyimpannya atau rela melepaskannya demi pasangan baru.

3. Pikiran Negatif dan Ketakutan Tidak Beralasan

Perasaan seperti "Aku nggak cukup baik" atau "Dia pasti enggak tertarik lagi" bisa saja muncul. Pola pikir seperti ini sering kali bersumber dari rasa takut, bukan kenyataan.

"Hanya karena sebuah pikiran terasa benar, bukan berarti itu memang benar," tegas Ajjan.

Solusinya adalah melatih diri untuk mengenali pikiran-pikiran negatif. Tanyakan pada diri sendiri, seperti 'Apakah ini fakta atau ketakutan?' atau 'Apa bukti yang mendukung dan menentangnya?'.

Kemudian, ubah cara pandangnya. Contohnya: Alih-alih berpikir "Dia tidak tertarik lagi", bisa diubah dengan mengatakan, "Aku belum tahu pasti bagaimana perasaannya, tapi aku bisa hadir dan melihat ke mana hubungan ini berjalan."

4. Stres

Beberapa orang merasa gairah meningkat saat stres. Tapi bagi banyak orang lainnya, stres justru merusak hubungan.

"Jika Anda merasa tertutup saat stres, itu bukan penolakan terhadap pasangan, tapi sinyal bahwa Anda sedang kewalahan," ujar Ajjan.

Solusinya adalah mengenali bagaimana tubuh dan emosi Anda bereaksi terhadap stres. Bicarakan dengan pasangan seperti, 'saat aku stres, aku butuh rasa aman dulu sebelum bisa dekat kembali.' Coba minta pelukan atau bantuan kecil seperti masak bareng yang sangat membantu. (FSY/VOI)

Laporan : FSY
Redaktur : FA Syam





Berita Lainnya