Perkembangan Aktifitas Seksual

Jangan Keliru, Ini 5 Perbedaan Making Love dan Having Sex

Konsultasi 18+ Sabtu, 21 Juni 2025 - 13:14 WIB  |    Reporter : FSY   Redaktur : FA Syam  
Jangan Keliru, Ini 5 Perbedaan Making Love dan Having Sex

Aktfitas seksual juga memiliki cabang ilmu, para ahli menjelaskan soal pengetahuan tersebut. (Internet)

RSNEWS - Istilah having sex dan making love sering digunakan untuk menggambarkan aktivitas seksual. Namun, keduanya memiliki makna yang berbeda dalam hal emosi, koneksi, dan tujuan.

Ana Weber, ahli hubungan dan penulis Passion Spirit Purpose menyebut meski keduanya sama-sama melibatkan keintiman fisik, pengalaman yang dirasakan bisa sangat berbeda tergantung pada apakah itu sekadar hubungan seksual atau sebuah tindakan dengan penuh cinta.

Berikut 5 perbedaan having sex dan making love menurut Ana Weber, seperti dilansir dari laman Elite Daily.

BPJS DALAM BERITA PC 1

1. Tujuan dan Motivasi

Perbedaan utama antara having sex dan making love terletak pada motivasi di baliknya. Having sex biasanya didorong oleh hasrat fisik semata. Orang yang melakukan hubungan seks tanpa keterikatan emosional mungkin hanya mencari kepuasan fisik atau eksplorasi seksual. Hubungan seks seperti one-night stand atau hubungan tanpa komitmen (friends with benefits) sering kali termasuk dalam kategori ini.

Sementara itu, making love lebih dari sekadar kepuasan fisik. Making love melibatkan perasaan yang lebih dalam antara dua orang. Ada unsur emosi, kasih sayang, dan hubungan yang lebih erat, sehingga pengalaman seksual terasa lebih intim dan bermakna.

MBG dalam Berita 2

2. Koneksi Emosional

Having sex tidak selalu membutuhkan ikatan emosional yang mendalam. Bahkan, banyak hubungan seks terjadi antara dua orang yang baru saja bertemu atau tidak memiliki hubungan sama sekali.

Sedangkan, making love justru sebaliknya. Making love menekankan koneksi emosional yang kuat. Pasangan yang sedang membuat cinta biasanya memiliki hubungan yang erat, baik itu dalam bentuk pacaran, pernikahan, atau ikatan emosional mendalam.

3. Cara Berkomunikasi saat Berhubungan

Having sex komunikasinya selama ini sering kali lebih bersifat fisik, seperti memberi tahu pasangan tentang apa yang terasa enak atau bagaimana mencapai klimaks dengan cara tertentu. Terkadang, ada juga dirty talk atau kata-kata rayuan untuk meningkatkan gairah.

Sementara dalam making love, komunikasi bisa terasa lebih lembut dan penuh kasih sayang. Kata-kata yang digunakan cenderung lebih emosional, seperti ungkapan cinta dan perhatian. Selain itu, bahasa tubuh juga memainkan peran penting dalam menyampaikan perasaan.

4. Keintiman dan Durasi

Having sex tak selalu berlangsung lama dan bisa bersifat spontan atau impulsif. Having sex sering kali lebih cepat dan langsung ke inti tanpa banyak membangun suasana romantis.

Berbeda dengan making love yang biasanya berlangsung lebih lama dan penuh perhatian terhadap pasangan. Ada unsur sentuhan lembut, pelukan, tatapan mata yang intens, serta eksplorasi tubuh dengan penuh kasih. Semua ini menciptakan suasana yang lebih mendalam dan emosional.

5. Perasaan Setelah Berhubungan Intim

Setelah having sex, perasaan yang muncul bisa beragam. Beberapa orang mungkin merasa puas dan bahagia. Sementara yang lain bisa merasa hampa atau menyesal, terutama jika tidak ada keterikatan emosional dengan pasangan.

Sedangkan setelah making love, banyak pasangan merasa lebih terhubung satu sama lain. Ada perasaan damai, kebahagiaan, dan kedekatan emosional yang lebih dalam. Ini karena hormon oksitosin, yang dilepaskan selama aktivitas intim. Hal ini membantu memperkuat ikatan emosional antara pasangan. (FSY/VOI)

 

Laporan : FSY
Redaktur : FA Syam





Berita Lainnya