- Home
- Info Sehat
- Viral Kulit Pisang Dianggap Bisa Hilangkan Kerutan di Wajah, Begini Penjelasan Ahli
Trens Kecantikan di Media Sosial
Viral Kulit Pisang Dianggap Bisa Hilangkan Kerutan di Wajah, Begini Penjelasan Ahli

Pisang diketahui memiliki beragam manfaat, akhir-akhir ini ada juga terapi kesehatan soal itu. (Internet)
RSNEWS – Sempat viral di media sosial. Belum lama ini adanya tren kecantikan yang disebut banana peeling. Ini merupakan metode menghilangkan kerutan di wajah seperti botox dengan mengoleskan kulit pisang ke wajah.
Tren kecantikan banana peeling itu kemudian menarik perhatian dermatolog, Helen He, MD, yang membantah klaim tersebut. Ia menyebutkan bahwa tidak ada penelitian yang menunjukkan bahwa mengoleskan kulit pisang ke wajah dapat memperbaiki penampilan kulit dan berfungsi seperti botox.
Helen mengatakan bahwa klaim tren tersebut terjadi karena kulit pisang mengandung berbagai vitamin. Namun, nutrisi tinggi untuk kesehatan tubuh dari pisang diperoleh dengan memakannya secara langsung, tidak selalu berlaku untuk perawatan kulit.
“Sumber tren ini kemungkinan besar berasal dari fakta bahwa pisang dan kulitnya memiliki banyak nutrisi, vitamin C, vitamin A, dan nutrisi lainnya,” kata Helen He, dikutip dari Verywell, pada Minggu, (11/5/2025).
“Namun, tidak ada apa pun dalam kulit pisang yang memiliki efek itu (botox),” tambahnya.
Suntikan botox bekerja dengan melemahkan atau melumpuhkan otot-otot wajah. Ini memblokir saraf tertentu di wajah untuk mengurangi kerutan sementara, dan tidak bisa dilakukan dengan kulit pisang.
Meski demikian, Helen mengatakan bahwa boleh saja jika ingin mengikuti tren kecantikan banana peeling tersebut.
Namun, manfaatnya bukan mengencangkan kulit seperti botox, tetapi menghidrasi dan melembapkan kulit.
Jika Anda memiliki kondisi kulit tertentu, disarankan untuk tidak mengikuti tren tersebut. Hal ini karena bisa saja menyebabkan alergi yang berujung membahayakan kulit wajah.
“Jika Anda memiliki kulit yang rentan alergi atau riwayat eksim, sebaiknya Anda lebih berhati-hati,” pungkasnya. (FSY/VOI)