- Home
- Info Sehat
- Hindari Risiko Kanker Usus, Ini Gejala yang Harus Diwaspadai
Gaya Hidup Sehat
Hindari Risiko Kanker Usus, Ini Gejala yang Harus Diwaspadai
Tidak semua kasus kanker usus besar di usia muda disebabkan oleh faktor keturunan, faktanya hanya sekitar 20% yang memiliki faktor genetik. (Internet)
RSNEWSROOM – Perlu perhatian serius. Kanker usus besar atau kolorektal selama ini dikenal sebagai penyakit yang lebih sering menyerang orang berusia lanjut. Namun tren kesehatan beberapa tahun terakhir menunjukkan perubahan signifikan.
Semakin banyak anak muda, bahkan yang berusia 20-an hingga 40-an, mulai terdiagnosis kanker usus besar. Hal ini membuat para ahli kesehatan semakin khawatir karena penyakit ini sering terlambat terdeteksi pada kelompok usia muda.
Dilansir dari laman Mayo Clinic, tidak semua kasus kanker usus besar di usia muda disebabkan oleh faktor keturunan. Faktanya hanya sekitar 20% yang memiliki faktor genetik. Sisanya dipengaruhi oleh pola hidup dan kondisi tubuh. Beberapa penyebab yang diduga berperan antara lain:
- Pola makan tidak sehat, seperti sering mengonsumsi makanan cepat saji, minuman manis, dan makanan olahan.
- Gaya hidup kurang gerak, terlalu banyak duduk dalam waktu lama, baik saat bekerja, menonton, atau bermain gadget.
- Ketidakseimbangan bakteri usus (mikrobioma), yang dapat memicu peradangan dan kerusakan sel.
- Penggunaan antibiotik berulang sejak kecil, yang dapat mengubah lingkungan bakteri dalam usus.
- Kurangnya pemeriksaan atau skrining kanker, karena umumnya pemeriksaan baru dianjurkan mulai usia 45 tahun.
- Akibatnya kanker pada usia muda sering tidak terdeteksi sejak dini. Banyak penderita baru menyadari ketika kanker telah memasuki stadium lanjut.
Gejala
Gejala kanker usus besar pada usia muda kerap dianggap sebagai keluhan biasa, seperti gangguan pencernaan atau wasir. Padahal, semakin cepat dikenali, semakin besar peluang untuk sembuh. Berikut beberapa gejala yang perlu diperhatikan:
- Darah pada tinja atau pendarahan dari anus. Sering dikira wasir padahal ini adalah gejala paling umum.
- Perubahan pola buang air besar misalnya diare atau sembelit yang berlangsung lebih dari dua minggu.
- Nyeri atau kram perut yang terus berulang
- Rasa cepat lelah dan lemah bisa disebabkan karena kekurangan zat besi akibat perdarahan dalam usus.
- Penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas
- Perut terasa penuh atau kembung meskipun makan sedikit
- Mual atau muntah yang tidak jelas penyebabnya
Jika gejala-gejala ini muncul dan berlangsung terus, segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Jangan menunda atau menyepelekan keluhan.
Ada beberapa langkah sederhana yang dapat membantu menurunkan risiko.
- Perbanyak konsumsi sayur, buah, dan makanan berserat.
- Batasi makanan cepat saji, gorengan, dan minuman manis
- Jaga berat badan ideal
- Lebih aktif bergerak dan kurangi waktu duduk terlalu lama
- Hindari merokok dan minuman beralkohol
- Ketahui riwayat kesehatan keluarga
Untuk orang yang memiliki risiko tinggi, dokter mungkin menyarankan skrining lebih awal sebelum usia 45 tahun. (FSY/VOI)













