Mewaspadai Konsumsi Makanan

Ini 5 Kelompok yang Sebaiknya Menghindari Pepaya, Mengapa Begitu?

Info Sehat Rabu, 27 Agustus 2025 - 21:32 WIB  |    Reporter : FSY   Redaktur : FA Syam  
Ini 5 Kelompok yang Sebaiknya Menghindari Pepaya, Mengapa Begitu?

Menurut penelitian ada kondisi tertentu yang membuat konsumsi pepaya bisa berbahaya. (Internet)

RSNEWS - Pepaya sering disebut sebagai superfruit karena kandungan vitamin A, C, E, antioksidan, dan enzim pencernaan seperti papain. Buah tropis ini dikenal membantu pencernaan, meningkatkan daya tahan tubuh, dan menjaga kesehatan kulit. Tidak heran jika pepaya jadi favorit dalam banyak pola makan.

Namun, meskipun punya banyak manfaat, pepaya ternyata tidak cocok untuk semua orang. Beberapa kelompok justru berisiko mengalami gangguan kesehatan jika mengonsumsinya, terutama dalam jumlah besar atau keadaan mentah.

Menurut penelitian dari NIH, Science Direct, dan National Kidney Foundation, ada kondisi tertentu yang membuat konsumsi pepaya bisa berbahaya.

BPJS DALAM BERITA PC 1

Enzim dan getah dalam pepaya mentah bisa memicu kontraksi rahim pada ibu hamil. Begitu juga bagi penderita alergi lateks atau masalah tiroid, pepaya bisa menimbulkan efek yang tidak diinginkan.

Walaupun rendah kalori dan tinggi serat, serta kaya antioksidan seperti likopen, konsumsi berlebihan tetap dapat menimbulkan masalah, seperti batu ginjal atau gangguan pencernaan.

Agar bisa mendapatkan manfaat pepaya tanpa risiko, penting untuk tahu siapa saja yang sebaiknya menghindari buah ini. Berikut 5 kelompok yang sebaiknya jangan mengonsumsi pepaya, seperti dilansir dari laman Times of India.

MBG dalam Berita 2

1. Ibu hamil

Menurut studi NIH, ibu hamil harus berhati-hati terutama dengan pepaya mentah atau setengah matang. Pepaya dalam kondisi ini mengandung getah (lateks) dan papain dalam kadar tinggi, yang bisa merangsang kontraksi rahim. Jika dikonsumsi berlebihan, risikonya dapat berupa persalinan prematur atau komplikasi kehamilan.

Pepaya matang biasanya lebih aman dalam jumlah kecil, tetapi banyak ahli kesehatan tetap menyarankan ibu hamil untuk menghindarinya demi keamanan.

2. Penderita Sakit Jantung

Pepaya mengandung senyawa sianogenik yang bisa melepaskan sedikit hidrogen sianida di dalam tubuh. Bagi orang sehat, jumlahnya tidak berbahaya. Namun, bagi penderita aritmia atau masalah jantung lain, konsumsi berlebihan dapat memperburuk kondisi atau bereaksi dengan obat-obatan.

Orang dengan masalah jantung sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum rutin mengonsumsi pepaya.

3. Penderita dengan Alergi Lateks

Riset yang dimuat di Science Direct menunjukkan bahwa pepaya memiliki protein seperti chitinases, yang bisa memicu reaksi alergi pada orang dengan sensitivitas terhadap lateks. Gejalanya bisa ringan seperti bersin dan gatal, hingga parah seperti sesak napas.

Jika Anda punya riwayat alergi lateks, sebaiknya hindari pepaya sama sekali untuk mencegah reaksi berbahaya.

4. Penderita hipotiroidisme

Bagi penderita hipotiroid, pepaya bisa menimbulkan masalah karena mengandung zat alami yang disebut goitrogen. Zat ini dapat mengganggu penyerapan yodium, padahal yodium sangat penting untuk produksi hormon tiroid. Akibatnya, gejala hipotiroid seperti lelah, berat badan naik, sensitif terhadap dingin, dan metabolisme lambat bisa semakin parah.

Konsumsi pepaya berlebihan tanpa pengawasan medis juga berpotensi memengaruhi efektivitas obat tiroid. Karena itu, penderita hipotiroid sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum memasukkan pepaya ke dalam pola makan sehari-hari.

5. Orang yang Rentan Terkena Batu Ginjal

Pepaya mengandung vitamin C dalam jumlah tinggi. Menurut National Kidney Foundation, asupan vitamin C berlebih dapat berubah menjadi oksalat di dalam tubuh, lalu bergabung dengan kalsium dan membentuk batu ginjal jenis kalsium oksalat.

Bagi mereka yang punya riwayat batu ginjal, konsumsi pepaya berlebihan dapat meningkatkan risiko kekambuhan. Kuncinya adalah moderasi, yakni makan pepaya secukupnya, menjaga pola makan seimbang, serta cukup minum air putih. (FSY/VOI)

Laporan : FSY
Redaktur : FA Syam





Berita Lainnya