- Home
- Info Sehat
- Waspada, Tak Hanya Langka Ada Kelemahan Golongan Darah B Positif yang Jarang Diketahui
Penelitian Kesehatan
Waspada, Tak Hanya Langka Ada Kelemahan Golongan Darah B Positif yang Jarang Diketahui

Menurut penelitian, pemilik golongan darah B+ tercatat memiliki risiko 35 persen lebih tinggi terkena diabetes. (Internet)
RSNEWS - Golongan darah B dengan rhesus positif termasuk ke dalam golongan darah yang langka, sehingga bisa mendatangkan kerugian bagi pemiliknya. Kelemahan golongan darah B positif dikaitkan dengan perilaku, kesehatan, dan hal lainnya.
Dikutip dari laman NHS Blood Donation, 1 dari 13 pendonor memiliki golongan darah B positif. Artinya, hanya ada 8 persen orang yang memiliki golongan darah B positif dari total populasi di seluruh dunia.
Di Indonesia sendiri, jumlah pemilik golongan darah B rhesus positif hanya sekitar 464.132 orang pada 2022, melansir VOI.
Lantas, apa saja kelemahan golongan darah B positif? Simak informasi selengkapnya berikut ini.
Kelemahan Golongan Darah B Positif
Dihimpun dari berbagai sumber, golongan darah B positif memiliki beberapa kelemahan sebagai berikut:
Keterbatasan sebagai pendonor
Menyadur laman Kayawell, pemilik golongan darah B+ hanya dapat mendonorkan darah kepada orang dengan golongan darah B dan AB. Hal ini menjadi keterbatasan dalam peran sebagai pendonor.
Keterbatasan sebagai penerima donor
Orang dengan golongan darah B+ hanya bisa menerima darah dari golongan darah B dan O. Kondisi ini menjadi batasan tersendiri bagi mereka saat membutuhkan transfusi darah.
Aspek perilaku
Individu dengan golongan darah B+ umumnya dikenal memiliki motivasi yang kuat serta fokus tinggi dalam pekerjaan. Namun, mereka cenderung mudah merasa frustrasi jika sesuatu tidak berjalan sesuai harapan. Selain itu, mereka sering dianggap kurang mampu melakukan multitasking karena kesulitan dalam menangani banyak tugas sekaligus.
Masalah Metabolisme
Berdasarkan penelitian mengenai golongan darah, orang dengan golongan darah B+ dianjurkan untuk menghindari konsumsi gandum, jagung, kacang tanah, lentil, biji wijen, dan tomat. Makanan tersebut dapat memengaruhi metabolisme dan menimbulkan masalah seperti hipoglikemia, retensi cairan, serta kelelahan. Konsumsi ayam juga sebaiknya dibatasi karena kandungan tertentu di dalamnya dapat memengaruhi aliran darah dan memicu gangguan kesehatan.
Pembatasan minuman
Pemilik golongan darah B+ disarankan untuk menghindari minuman berkarbonasi, seperti soda dan minuman ringan, karena dapat berdampak buruk pada kesehatan.
Lebih Beresiko Terkena Diabetes
Menurut penelitian, pemilik golongan darah B+ tercatat memiliki risiko 35 persen lebih tinggi terkena diabetes. Setelah itu diikuti oleh golongan darah AB+ dengan peningkatan risiko sebesar 26 persen, A- sebesar 22 persen, dan A+ sebesar 17 persen, dikutip dari laman Single Care.
Lebih Berisiko Terkena Penyakit Kanker
Riset yang dipublikasikan dalam Wiley Interdisciplinary Reviews: Systems Biology and Medicine menyebutkan bahwa golongan darah B, baik rhesus positif maupun negatif lebih beresiko terkena berbagai jenis kanker, seperti kanker yang menyerang jaringan, leukemia dan limfoma, serta kanker pankreas. (FSY/VOI)