Di Rumah Makan, Cafe dan Restoran

Sering Digunakan, Alat Dapur Seperti Ini Diam-Diam Bisa Picu Kanker

Info Sehat Sabtu, 14 Juni 2025 - 11:55 WIB  |    Reporter : FSY   Redaktur : FA Syam  
Sering Digunakan, Alat Dapur Seperti Ini Diam-Diam Bisa Picu Kanker

Kebersihan peralatan makan dan minum harus menjadi perhatian serius, sebab bisa menyebabkan penyakit dan kanker. (Internet)

RSNEWS - Peralatan dapur sehari-hari seperti spatula, sendok berlubang, atau wadah makanan dari plastik hitam ternyata bisa menjadi ancaman serius bagi kesehatan. Hal ini tidak ditemui di kediaman sendiri, tapi juga di rumah makan, cafe dan restoran.

Studi terbaru menemukan produk-produk dari plastik berwarna hitam mengandung zat kimia beracun yang sudah lama dilarang penggunaannya, karena kaitannya dengan kanker dan gangguan sistem tubuh lainnya.

Studi yang dilakukan oleh lembaga Toxic-Free Future bersama Amsterdam Institute for Life and Environment menunjukkan plastik hitam yang digunakan dalam peralatan dapur, mainan anak-anak, dan wadah makanan siap saji mengandung kadar tinggi zat penahan api (flame retardant), seperti decaBDE, yakni bahan kimia yang telah dilarang penuh oleh Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA) sejak 2021.

BPJS DALAM BERITA PC 1

DecaBDE (Decabromodiphenyl ether) termasuk dalam kelompok polybrominated diphenyl ethers (PBDE) yang biasa digunakan untuk mencegah kebakaran pada produk elektronik seperti televisi dan komputer.

Namun, zat ini telah dikaitkan dengan berbagai gangguan kesehatan serius, mulai dari kanker, gangguan hormon, masalah perkembangan anak, hingga kerusakan sistem saraf dan kekebalan tubuh.

Dalam studi yang dipublikasikan Oktober 2024 di jurnal Chemosphere, ditemukan 70% sampel produk plastik hitam yang diuji mengandung decaBDE, bahkan kadarnya mencapai 1.200 kali lebih tinggi dari batas yang ditetapkan Uni Eropa (10 ppm).

MBG dalam Berita 2

“Salah satu produk yang kami uji adalah baki sushi dari plastik hitam yang ternyata mengandung 11.900 bagian per juta decaBDE,” ujar Megan Liu, penulis utama studi tersebut, dilansir dari laman CNN pada Sabtu, 14 Juni.

Masalah utama berasal dari proses daur ulang limbah elektronik yang tidak terkontrol. Plastik dari perangkat elektronik lama yang kaya akan zat penahan api, didaur ulang dan tanpa sengaja digunakan kembali untuk membuat barang-barang konsumen, termasuk peralatan dapur.

“Plastik yang seharusnya tidak digunakan kembali justru berakhir di dapur kita, menyebabkan paparan bahan kimia beracun setiap hari,” jelas Liu.

Paparan harian dari peralatan dapur plastik hitam diperkirakan mencapai 34,7 ppm decaBDE, angka yang bisa menimbulkan risiko kesehatan jangka panjang jika digunakan secara terus-menerus.

Sementara studi lain yang dipublikasikan pada April 2024 mengungkapkan orang dengan kadar PBDE tertinggi dalam darahnya memiliki kemungkinan 300% lebih besar meninggal akibat kanker dibandingkan dengan mereka yang kadar PBDE-nya rendah.

“Saya belum menemukan tingkat aman untuk flame retardant berbasis bromin seperti decaBDE," tegas Dr. Leonardo Trasande dari NYU Langone Health, yang telah lama meneliti dampak zat kimia dalam lingkungan terhadap kesehatan.

Meski konsumen tidak memiliki kendali atas proses industri daur ulang, ada beberapa langkah praktis untuk mengurangi risiko:

- Hindari menggunakan peralatan dapur dari plastik hitam, terutama yang terlihat daur ulang atau murah.

- Gantilah dengan peralatan dari stainless steel, kayu, kaca, atau keramik.

- Jangan memanaskan makanan dalam wadah plastik hitam, karena panas mempercepat pelepasan bahan kimia ke makanan.

- Segera pindahkan makanan dari wadah hitam ke wadah lain setelah dibeli atau dipesan

- Rutin membersihkan rumah dari debu, karena zat kimia ini bisa menempel di debu rumah dan masuk ke tubuh melalui tangan atau makanan.

“Saya menyarankan orang untuk tidak menggunakan plastik hitam untuk apa pun yang bersentuhan dengan makanan," saran toksikolog Linda Birnbaum.

Kehidupan modern tidak terlepas dari plastik. Namun, ketika plastik hasil daur ulang dari limbah elektronik digunakan untuk membuat produk sehari-hari seperti spatula atau baki makanan, bahayanya menjadi nyata. Dalam jangka panjang, paparan bahan kimia beracun ini bisa merusak kesehatan seluruh keluarga, dari anak-anak hingga orang tua.

“Yang kita butuhkan adalah kebijakan tegas dari pemerintah dan industri untuk menghentikan penggunaan bahan kimia beracun dan memastikan daur ulang tidak mencemari rantai pasokan" tutur Liu. (FSY/VOI)

Laporan : FSY
Redaktur : FA Syam





Berita Lainnya