- Home
- Info Sehat
- Sering Pakai Earphone? Ini Dampak Buruknya Bagi Kesehatan Telinga
Kebiasaan Harian yang Perlu Diwaspadai
Sering Pakai Earphone? Ini Dampak Buruknya Bagi Kesehatan Telinga

Mengunakan earphone kadang menjadi kebiasaan harian, ternyata berdampak buat kesehatan. (Internet)
RSNEWS - Kebiasaan mendengarkan audio melalui earphone kini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari bagi banyak orang, dari remaja hingga orang dewasa.
Namun, penggunaan perangkat audio pribadi dalam durasi lama dan dengan volume tinggi dapat memberikan dampak negatif terhadap kesehatan telinga, tanpa memandang usia.
Menurut Dr dr Fikri Mirza Putranto, SpTHT(K), dokter spesialis telinga, hidung, tenggorokan, kepala dan leher dari Rumah Sakit Universitas Indonesia, penggunaan earphone dalam jangka panjang berpotensi menyebabkan peradangan akibat kerusakan pada sel rambut di dalam telinga bagian dalam.
Sel-sel rambut ini berperan dalam mengubah getaran suara menjadi sinyal listrik yang dikirim ke otak untuk diterjemahkan sebagai suara.
“Jika telinga terus-menerus menerima paparan suara keras, maka saraf yang melekat pada sel rambut bisa pecah, dan ini dapat mengakibatkan kemampuan telinga mengenali bunyi secara detail menjadi terganggu,” jelas dr. Fikri dalam sebuah diskusi kesehatan daring dari Jakarta, seperti dikutip ANTARA.
Ia menambahkan bahwa telinga memiliki sistem yang mampu membedakan antara suara yang ingin didengar dan suara latar belakang. Namun, saat seseorang terbiasa mendengarkan musik melalui earphone dengan suara keras, otak tidak menolak bunyi tersebut karena menganggapnya menyenangkan. Inilah yang menyebabkan kerusakan terjadi diam-diam dan sering tanpa disadari.
“Risiko gangguan pendengaran akibat penggunaan perangkat audio personal seperti earphone bisa mencapai 23 persen, atau satu dari empat orang. Namun karena sifatnya bertahap, kebanyakan orang tidak merasakan adanya keluhan di awal,” ujar Fikri.
Untuk mengurangi risiko ini, ia menyarankan batasan waktu paparan suara berdasarkan tingkat kebisingan. Misalnya, suara 85 desibel (setara lalu lintas sibuk) sebaiknya dibatasi hingga delapan jam, sementara suara 95 desibel (seperti blender) hanya boleh didengarkan selama empat jam. Paparan suara 115-120 desibel seperti konser musik bahkan sebaiknya dibatasi tidak lebih dari 15 menit.
Dengan meningkatnya penggunaan earphone di berbagai kalangan usia, penting untuk lebih bijak dalam mengatur durasi dan volume penggunaannya. Menggunakan headphone dengan fitur pembatas volume, serta mengambil jeda untuk mengistirahatkan telinga, dapat menjadi langkah sederhana untuk menjaga pendengaran tetap sehat sepanjang hidup. (FSY/VOI)