- Home
- Info Sehat
- Sudah Konsumsi Makanan Sehat Koleterol Tetap Tinggi, Ini Alasannya
Kenali Penyebabnya
Sudah Konsumsi Makanan Sehat Koleterol Tetap Tinggi, Ini Alasannya

Perubahan gaya hidup bisa jadi belum cukup efektif karena genetik bisa menghambat penurunan kolesterol secara signifikan. (Internet)
RSNEWS - Anda mungkin bertanya-tanya, meski sudah rajin makan sayuran, membatasi makan gorengan, olahraga teratur, kenapa kolesterol tetap tinggi juga? Berikut ini dijelaskan beberapa alasan mengapa kolesterol jahat (LDL) tetap tinggi meski Anda berusaha keras menjalani pola hidup sehat.
1. Genetika
Meskipun Anda mengonsumsi makanan sangat sehat, kadang faktor genetiklah yang berperan besar. Jika keluarga memiliki riwayat kolesterol tinggi, tubuh Anda mungkin memang kesulitan menurunkan LDL melalui diet saja. Dalam kondisi seperti ini, perubahan gaya hidup bisa jadi belum cukup efektif karena genetik bisa menghambat penurunan kolesterol secara signifikan.
2. Perubahan gaya hidup yang dijalankan belum memadai
Sering kali, orang berpikir sudah makan sehat tapi sebenarnya masih mengonsumsi lemak jenuh tersembunyi atau belum cukup serat larut (soluble fiber). Makanan seperti daging berlemak, produk susu penuh lemak, atau camilan diproses bisa meningkatkan LDL. Sementara serat larut dari oatmeal, kacang-kacangan, apel, atau pir terbukti membantu menurunkan penyerapan kolesterol dalam darah, dilansir Better Health, Minggu, 7 September.
Olahraga juga penting, maka pastikan Anda aktif secara fisik secara konsisten. Seperti 30 menit aerobik per hari atau kumulatif 150 menit per minggu. Dengan rutin olahraga, membantu meningkatkan kolesterol baik (HDL) dan menurunkan LDL.
3. Faktor lingkungan dan kondisi medis lainnya
Faktor-faktor lain seperti stres kronis, kurang tidur, konsumsi alkohol berlebihan, atau kondisi medis seperti diabetes, hipotiroid, obesitas, juga bisa memperburuk profil kolesterol Anda meski diet sehat sudah dijalankan. Hormon stres, misalnya, bisa memicu produksi kolesterol lebih tinggi. Beberapa obat tertentu juga bisa menaikkan LDL atau menurunkan HDL, seperti obat tekanan darah tertentu, steroid, atau obat untuk penyakit autoimun.
4. Tubuh masih memproduksi kolesterol sendiri
Tahukah Anda bahwa sebagian besar kolesterol dalam darah tidak langsung berasal dari makanan? Organ seperti hati dan usus secara alami memproduksi kolesterol untuk kebutuhan hormon, sel, dan vitamin D. Bila Anda makan lebih sedikit kolesterol, tubuh justru bisa memproduksi lebih banyak sendiri untuk menyeimbangkan sehingga dampak diet terhadap kadar kolesterol bisa terbatas.
5. Mungkin saatnya pertimbangkan obat
Jika semua upaya untuk mengubah gaya hidup sudah dijalankan dengan serius, diet sangat rendah lemak jenuh, olahraga rutin, dan mengelola stres dengan baik namun LDL tetap tinggi, diskusikan dengan dokter mengenai obat penurun kolesterol. Mengutip Men’s Health, obat mungkin efektif menurunkan risiko serangan jantung dan stroke, bahkan dalam jangka panjang, terutama bila Anda sudah memiliki plak di arteri, diabetes, atau risiko kardiovaskular tinggi.
Jadi, Anda tidak salah bila kolesterol tetap tinggi meski sudah berusaha hidup sehat sebab banyak hal yang perlu diperhatikan selain makanan. Genetika, kondisi tubuh, pola hidup menyeluruh, dan bahkan produksi kolesterol alami tubuh semua berperan. Langkah bijaknya, kombinasikan gaya hidup sehat dengan konsultasi medis untuk menentukan apakah terapi obat akan membantu. Dengan begitu, Anda bisa mengendalikan kolesterol dengan lebih efektif, tanpa rasa bersalah, dan tetap ceria dalam menjalani hidup sehat. (FSY/VOI)