Dokter Spesialis Orthopedi dan Tulang Belakang

RS Eka Hospital Pekanbaru Edukasi Milenial Soal Bahaya Osteoporosis, Jangan Tunggu Rapuh

Pekanbaru Kamis, 01 Mei 2025 - 10:23 WIB  |    Reporter : FSY   Redaktur : FA Syam  
RS Eka Hospital Pekanbaru Edukasi Milenial Soal Bahaya Osteoporosis, Jangan Tunggu Rapuh

dr Petrus Aprianto, SpOT, AIFO-K, FICS, Spesialis Orthopedi dan Tulang Belakang dari Eka Hospital Pekanbaru dan dr Monika Noviena Susanto, MARS, selaku Hospital Director Eka Hospital Pekanbaru. (Dok Eka Hospital)

RSNEWS – Teknologi dan inovasi rumah sakit kian berkambang dan canggih. Selama ini, osteoporosis sering dianggap sebagai masalah kesehatan yang hanya mengancam lansia. Namun menurut dr Petrus Aprianto, Sp.OT, AIFO-K, FICS, Spesialis Orthopedi dan Tulang Belakang dari Eka Hospital Pekanbaru, anggapan tersebut perlu diluruskan.

Faktanya, generasi milenial yang saat ini berada di usia produktif juga berisiko mengalami penurunan kepadatan tulang jika tidak menerapkan gaya hidup sehat sejak dini.

“Osteoporosis sering disebut sebagai silent epidemic. Ia datang tanpa gejala yang nyata dan baru terdeteksi ketika seseorang mengalami patah tulang. Padahal, kondisi tulang yang rapuh ini bisa mulai terbentuk sejak usia muda,” jelas dr Petrus, Selasa (29/4/2025).

BPJS DALAM BERITA PC 1

Ia menambahkan bahwa massa tulang manusia mencapai puncaknya pada usia 20 hingga 30 tahun. Setelah itu, akan terjadi penurunan alami dalam kualitas tulang. Jika di usia muda tidak tercapai massa tulang yang optimal, maka risiko osteoporosis di usia lanjut akan meningkat tajam.

Menurut dr Petrus, tulang memiliki peran yang sangat penting dalam tubuh. Selain sebagai penopang tubuh, tulang juga melindungi organ-organ vital seperti otak dan jantung, memproduksi sel-sel darah melalui sumsum tulang, dan menyimpan mineral penting seperti kalsium dan fosfor. Melemahnya fungsi tulang akibat gaya hidup yang buruk dapat berdampak besar pada kesehatan secara keseluruhan.

Sayangnya, gaya hidup modern yang umum di kalangan milenial menjadi salah satu penyebab utama penurunan kualitas tulang. Kebiasaan duduk terlalu lama, kurang bergerak, minim paparan sinar matahari, serta konsumsi makanan cepat saji yang rendah nutrisi memperburuk kondisi. Belum lagi kebiasaan merokok, minum alkohol berlebihan, dan konsumsi kafein tinggi yang juga turut menyumbang risiko keropos tulang.

MBG dalam Berita 2

“Bukan hanya wanita, pria pun bisa terkena osteoporosis. Jadi, menjaga tulang adalah tanggung jawab semua orang, tidak hanya kelompok tertentu,” tegasnya.

Untuk mencegah hal tersebut, dr Petrus menyarankan sejumlah langkah sederhana namun efektif. Pertama, pastikan asupan nutrisi tercukupi—khususnya kalsium, vitamin D, dan protein. Sumber kalsium yang baik antara lain susu, produk olahan susu, sayuran hijau, dan ikan. Vitamin D penting untuk membantu penyerapan kalsium, yang bisa diperoleh dari sinar matahari pagi dan makanan seperti ikan berlemak. Sementara protein diperlukan untuk membangun dan memperbaiki jaringan tulang.

Kedua, lakukan aktivitas fisik secara rutin, khususnya olahraga weight-bearing seperti jalan kaki, jogging, lompat tali, dan latihan kekuatan otot. Aktivitas-aktivitas ini membantu menjaga kekuatan tulang dan mencegah pengeroposan.

Ketiga, hindari makanan dan kebiasaan yang merusak kesehatan tulang. Soda, makanan olahan tinggi garam, konsumsi kafein dan alkohol secara berlebihan dapat menghambat penyerapan kalsium dan mempercepat pelepasan mineral dari tulang.

Pemeriksaan rutin juga penting untuk deteksi dini. Tes Bone Mineral Density (BMD) dapat membantu memantau kepadatan tulang dan mengetahui risiko osteoporosis lebih awal, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan masalah tulang.

Acara edukasi kesehatan ini dibuka secara resmi oleh dr Monika Noviena Susanto, MARS, selaku Hospital Director Eka Hospital Pekanbaru. Dalam sambutannya, dr. Monika menyampaikan apresiasi atas kehadiran rekan-rekan media yang dinilai memiliki peran strategis dalam menyampaikan informasi kesehatan kepada masyarakat luas.

"Melalui silaturahmi ini, kita membangun jembatan komunikasi yang baik antara rumah sakit dan rekan-rekan media. Harapannya, informasi yang kami sampaikan bisa diteruskan kepada masyarakat secara tepat dan bermanfaat," ujar dr Monika.

Ia juga menegaskan bahwa kegiatan seperti ini perlu terus dilakukan secara berkelanjutan agar edukasi kesehatan menjadi bagian dari kesadaran kolektif masyarakat, khususnya generasi muda yang saat ini rentan terpapar gaya hidup tidak sehat.

Eka Hospital Pekanbaru melalui Gatam Institute, pusat layanan tulang dan sendi, menghadirkan jajaran dokter spesialis berpengalaman dan fasilitas medis modern untuk menangani berbagai masalah muskuloskeletal. Untuk konsultasi lebih lanjut atau pemeriksaan kesehatan tulang, masyarakat dapat menghubungi appointment center di 1-500-129 atau WA Center di 0889-1500-129. (FSY/SP)

Laporan : FSY
Redaktur : FA Syam





Berita Lainnya